Hai teman teman semuanya.Pena lagi disibukkan dengan segudang tugas kuliah.Ini adalah salah satu tugas kuliah pena.Semoga bermanfaat ya buat kalian semuanya.
KONSEP DIRI
Anak: pribadi yang tergantung
Orang dewasa: bukan pribadiyang tergantung, tapi pribadi yang
matang secara psikologis.
PENGALAMAN
Anak : Sangat sedikit
Orang dewasa: kaya/banyak pengalaman
KESIAPAN BELAJAR
Pedagogi: Guru menentukan, apa yang akan dipelajri, di mana, kapan
Andragogi: Peserta menentukan: apa yang perlu dipelajari
ORIENTASI BELAJAR
Anak: menunda aplikasi apa yang dipelajari
orang dewasa: cenderung ingin secepatnya mengaplikasikan
Implikasi konsep diri orang dewasa thd pembelajaran
1. Iklimbelajar: ruangan
2. Pesertadiikutsertakandalammendiagnosiskebutuhanbelajarnya
3. Pesertadiikutsertaandalamperencanaan
4. Evaluasi: evaluasidiri
Implikasi dari Asumsi ttg Pengalaman
1. TEKNIK YG SIFATNYA
MENYADAP PENGALAMAN: sepertidiskusi, studikasus,simulasi, metodeproyek,
praktek, demonstrasi,…..
2. Aplikasipraktis
3. Belajardaripengalaman
Implikasi Tentang Kesiapan Belajar
Kurikulum/Program Disusun Berdasarkan Tugas Perkembangan.
J. Havigust: sbgpekerja,kawan, orang tua, kepala rumah tangga,
anggota organisasi, kawan sekerja, anggota keagamaan, pemakai waktu luang, anak
dari orang tua yang sudah berumur.
* Belajar kelompok
Implikasi Dari Asumsi Tentang Orientasi Belajar
1. Pendidik orang dewasabukanlahberperansbg
guru ygmengajarmapeltetapisbgpemberibantuankpdygbelajar
2. Kur/program
berorientasipadamasalah
3. Pengl.belajarygdirancangberdasarkanpadaperhatian/masalahygadadlmbenaknya
Asumsi Tambahan
1. Adults can learn (orang
dewasadapatbelajar)
2. Learning is an internal
process (belajaradalahsuatu proses daridalam)
3. Conditions of learning and
principles of teaching (kondisi-kondisibelajardanprinsip-prinsippembelajaran)
Dewasasecara biologis: telah mampu melakukan reproduksi
Secara sosial: mampu melakukan peran-peran sosial yg biasa dibebankan orang dewasa
Secara psikologis: memiliki tanggung jawab thd. Kehidupan dan
keputusan yg diambil
Dewasa
Dari segi umur: usia 21 th (meskipun belum menikah) atau sejak seorang menikah
(meskipun belum berusia 21 th).
Dari segi kejiwaandewasa ditunjukkan adanya kematangan: merupakan
proses pendidikan yang terorganisir di luarsekolahdengan berbagai bahan
belajar, tingkatan, dan metode baik yang bersifat resmi maupun tidak meliputi
upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang diperoleh dari sekolah,
akademi, universitas atau magang.
Pendidikan orang dewasa
Pendidikan yang ditujukan untuk peserta didik yang telah dewasa
untuk memenuhi tuntutan tugas tertentu dalam kehidupannya.
Pendidikan orang dewasa (ahli behaviorisme)
Pendidikan orang dewasa adalah perubahan tingkah laku orang dewasa
yang diakibatkan oleh situasi pendidikan tertentu.
Pendidikan orang dewasa(ahli humanisme)
pendidikan orang dewasa ditujukan kepada usaha untuk membimbing
dan mengarahkan pertumbuhan serta perkembangan yang terjadi pada diri orang
dewasa.
Jenis Pendidikan Orang
Dewasa
Pendidikan berkelanjutan
(continuingeducation)
Pendidikan perbaikan
(correctiveeducation)
Pendidikan populer
(popular education)
Pendidikan kehidupan
keluarga (familylifeeducation)
Pendidikan kader
pendidikan
berkelanjutan
Mempelajari pengetahuan, keterampilan lanjutan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan belajar pada diri orang dewasa.-tuj memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan serta profesi….
contoh: pelatihan,
penataran, lokakarya,…..
pendidikanperbaikan
Kesempatanbelajar
yang disajikanbagi orang dewasa yang memulaiusiatuadengantujuan agar
merekadapatmengisikekuranganpendidikannyaygtidaksempatdiperolehpadausiamuda.
pendidikan populer
Pendidikan yg dimaksudkan
bagi od dan orang tua dg tujuan agar mereka dapat mengenal perubahan-perubahan
dan variasi dalam kehidupan sehari-hari.
pendidikan kader
·
kegiatanpendidikan yang diselenggarakanpadaumumnyaolehlembaga,
organisasiatauperkumpulanygkegiatannyadibidangpolitik, ekonomi, kepemudaan,
kesehatan, dll.
·
tujuannyauntukmembinadanmeningkatkankemampuankelompoktertentuyaitukader-demi
kepentinganmisilembagaybs.
Faktor
yang mempengaruhi belajar orang dewasa
hambatan
fisiologik
•penglihatan (intensitas penglihatan, jarak penglihatan dekat & jauh,
kemampuan membedakan warna, ketelitian penglihatan,…)
•pendengaran (kejelasan pendengaran, diskriminasi nada)
faktor psikologik
•orang dewasa tidak diajar –dimotivasi
•belajar bagi orang dewasa merupakan proses yang menyakitkan
•mengalami sesuatu
sikap pendidik/pembimbing
orang dewasa(williamgoldenjr)
empathy
kewajaran
respek
komitmen dan kehadiran
mengakui kehadiran orang
lain
membuka diri
Faktor
yang mempengaruhi sikap dan peran pembimbing orang dewasa
tujuan dan rancangan
pendidikan
lamanya pendidikan
komposisi peserta
harapan peserta
harapan penyelenggara
profesi pembimbing
keadaan pembimbing
Proses
Belajar Mengajar Andragogis
Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Penciptaan struktur organisasi untuk perencanaan bersama (kel bel)
Mendiagnosis kebutuhan belajar
Merumuskan tujuan
Mengembangkan rancangan kegiatan belajar
Melaksanakan kegiatan belajar
Mendiagnosis kembali
kebutuhan belajar (evaluasi)
Lingkungan yang
edukatif(knowles)
menghargaikepribadian
partisipasidalampembuatankeputusan
kebebasandalammenyatakanperasaandankemudahanmemperolehinformasi
tanggungjawabbersamadalammenetapkantujuan,
melaksanakankegiatandanmenilai.
Pedagogy
paedagogy: seni atau ilmu
untuk menjadi seorang guru. Istilah ini umumnya merujuk pada strategi-strategi
pengajaran, atau corak/gaya (style) pengajaran.
Pedagogi kadang-kadang juga dirujuk pada suatu penggunaan secara
tepat strategi-strategi mengajar. Misalnya, Paulo Freiremerujuk metode mengajar
orang dewasanya sebagai "criticalpedagogy”
Pendidikan
orang dewasa adalah suatu proses belajaryang sistematis dan berkelanjutan pada
orang yang berstatus dewasa dengantujuan untuk mencapai perubahan
padapengetahuan, sikap, nilai danketerampiolan. Kondisi-kondisi yang dapat
ditimbulkan dari definisi itu adalah: 1)Orang dewasa termotivasi untuk belajar
sesuai dengan kebutuhan dan minatmereka; 2) Orientasi belajar bagi orang dewasa
adalah berpusat pada kehidupan;3) Pengalaman sebagai sumber kekayaan untuk
belajar orang dewasa; 4) Orangdewasa mengharapkan berhubungan sendiri dengan
kebutuhan yang tepat; 5)Perbedaan individual di antara perorangan berkembang
sesuai dengan umurnya.
Knowles
(1976) melanjutkan pemahamnan C. Linderman, mengungkapkanbahwa kondisi orang
dewasa dalam belajar berbeda dengan anak-anak. Kalaulahpada anak-anak digunakan
istilah “padagogy” sehingga diartikan dengan “theartandscienceofteachingchildren”
atau ilmu dan seni mengajar anak-anak.Menurut pandangannya, mengapa sampai
terjadi perbedaan antara kegiatanbelajar anak-anak dengan orang dewasa, hal
tersebut karena orang dewasamemiliki: 1) Konsep diri (The self-concept),
2) Pengalaman hidup (The roleofthelearner’sexperience); 3) Kesiapan
belajar (Readinesstolearn); 4) Orientasibelajar (Orientasiontolearning);
5) Kebutuhan pengetahuan (The needtoknow);dan 6) Motivasi (Motivation).
Pendapat-pendapat
itu sejalan dengan beberapa definisi yang dikembangkanpara ahli diantaranya
adalah: Definisi yang diungkapkan oleh Morgan, Bartonetal (1976) bahwa,
pendidikan orang dewasa adalah suatu aktifitas pendidikan yangdilakukan oleh
orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang hanyamenggunakan sebagian waktu
dan tenaganya untuk mendapatkan tambahanintelektual. Sejalan dengan definisi
itu, Reevers, Fansler, dan Houle menyatakanbahwa, pendidikan orang dewasa
adalah upaya yang dilakukan oleh individudalam rangka pengembangan diri, dimana
dilakukan dengan tanpa paksaan(legal).(Suprijanto, 2007:13). UNESCO lebih tajam
mendifinisikan pendidikanorang dewasa sebagai suatu proses pendidikan yang
terorganisir baik isi, metodedan tingkatannya, baik formal maupun nonformal,
yang melanjutkan maupunmenggantikan pendidikan di sekolah, akademi,
universitas, dan pelatihan kerjayang membuat orang yang dianggap dewasa oleh
masyarakat dapatmengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya,
meningkatkankualifikasi teknis maupun profesionalnya, dan mengakibatkan
perubahan padasikap dan perilakunya dalam persfektif rangkap perkembangan
peribadi secarautuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan
budaya yangseimbang. (TownsendColes, 1977, Sudjana, 2004:50).
B.
Sejarah Perkembangan Andragogi
Ditemukannya
istilah andragogi dimulai dari tahun 1833, oleh alexanderKapp, Kapp menjelaskan
andragogi dengan menggunakan istilah PendidikanOrang Dewasa terutama dalam
menjelaskan teori pendidikan yang dilahirkan ahlifilsafat Plato. Secara runtut
berikut ini dijelaskan sejarah perkembanganpenggunaan istilah andragogi dari
tahun ke tahun sebagai teori pendidikan baru disamping teori pedagogy.
Pada
abad 18 sekitar tahun 1833: Alexander Kapp menggunakanistilah Pendidikan Orang
Dewasa untuk menjelaskan teori pendidikan yangdikembangkan dan dilahirkan
ahli-ahli filsafat seperti Plato. Juga pendidikanorang dewasa Bangsa Belanda
GernanEnchevort membuat studi tentang asalmula penggunaan istilah andragogi.
Setelah era Kapp, pada abad 19 tepatnyatahun 1919, Adam Smith memberikan sebuah
argumentasi tentang pendidikanuntuk orang dewasa “pendidikan juga tidah hanya
untuk anak-anak, tetapipendidikan juga untuk orang dewasa”. Tiga tahun setelah
Adam Smith tepatnyatahun 1921: EugarRosenstock menyatakan bahwa pendidikan
orang dewasameggunakan guru khusus, metode khusus dan filsafat khusus.
Pada
tahun 1926: The American For AdultEducationmempublikasikanbahwa
pendidikan orang dewasa mendapat sumbangan dari: 1) Aliran ilmiahseperti Edward
L Thorndike dan Aliran artistik seperti Edward C. Lindeman.Edward Lindeman
menerbitkan buku “MeaningOfAdulEducation” yang padaintinya buku tersebut berisi
tentang: 1) Pendekatan Pendidikan orang dewasadimulai dari situasi, 2) Sumber
utama pendidikan orang dewasa adalahpengalaman si belajar ia juga menyatakan
ada empat asumsi pendidikan orangdewasa, yaitu: (1) orang dewasa termotivasi
belajar oleh kebutuhan pengakuan.(2) orientasi orang dewasa belajar adalah
berpusat pada kehidupan, (3)pengalaman adalah sumber belajar, (4) pendidikan
orang dewasa memperhatikanperbedaan bentuk, wktu, tempat dan lingkungan. Pada
perkembangan selanjutnyaEdward C. Lindeman menerbitkan journalofAdultEducation.Pada
tahun 1928: Edward L. Thorndikemenyususn buku “AdultLearning” yang
merupakan buku P endidikan Orang Dewasa pertama dari aliranScientific. Pada
tahun berikutnya tepatnya tahun 1929: Lawrence P. jacks menulisdalam journalAdultofeducation,
bahwa pendapatan dan kehidupan adalah duahal yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan. Ia mengistilahkan pendidikan orangdewasa (POD) dengan ContinuingSchooldan
berbasis pada pendapatan dankehidupan. Tahun 1930: Arceak AB mengenalkan
istilah pendidikan sepanjanghayat atau pendidikan seumur hidup dalam rangka
pendidikan untuk manusia.
Pada
tahun itu Robert D. Leigh menyimpulkan dari hasil studinya dalam journalAdultEducationbahwa
belajar orang dewasa sangat berkaitan erat denganpengalaman sehari-hari,
sehingga pengetahuan baru harus berdasar pengalamanhidup sehari-hari. Pada
tahun tahun 1931; David L Mackage menulis dalamJournalAdultEducationbahwa
isi dan metode pembelajaran harus selaludihasilkan untuk Pendidikan orang
dewasa. Tahun 1936: LymanBuson menyusunbuku “AdultEducation” dimana buku
tersebut membahas secara terperinci tentangtujuan pendidikan orang dewasa
sebagai sebuah bentuk sosial untuk mencapaikesamaan tujuan program pada semua
institusi pendidikan orang dewasa. Padatahun 1938: Alan Rogers menulis dalam journalAdultEducationbahwa
salahsatu tipe pendidikan orang dewasa adalah berdasarkan dan penggunaan
metodebaru sebagai prosedur atau langkah pada pembelajarannya.
Sekitar
tahun 1939: RatHerton menulis dalam journalAdultEducationbahwa
pada HighSchool, pebelajar orang dewasa mempunyai beberapapengetahuan atau
kecakapan sehingga proses belajar harus seperti yang dimulaiatau dilakukan
pebelajar tersebut. Pemikiran tersebut sejalan dengan pendapat BenH.
Cherrington yang ditulis dalam journalAdultEducation, bahwa
padapendidikan orang dewasa yang demokratis, pebelajarmenggunkan metode
belajaraktif mandiri dan bebas memilih belajar dan hasil belajar. Anggapan
tersebutdipertegas lagi oleh WandellThoman dalam journalAdultEducation,
bahwapendidikan orang dewasa berbeda dengan sekolah di dalam keindividualan
dantanggung jawab sosial. Pendidikan orang dewasa membuat arah khusus
bagiindividu serta lebih diarahkan untuk memberikan sumbangan pada
danmengorganisir sumbangan tersebut pada tujuan sosial. Kejelasan isi dan
prosespembelajaran pendidikan orang dewasa ditegaskan pada tahun 1940 oleh
Harolddalam journalAdultEducation, dia menyatakan, bahwa tidak hanya
isipengajaran, tetapi juga metode mengajar harus di ubah. Pengajaran harusmenempatkan
latihan, dimanapebelajar dapat berpartisipasi secara luas. Beberapaelemen perlu
diadakan kerjasama dalam program pendidikan orang dewasa. Padatahun 1949: Harry
Overstreet menyusun “The NatureMind” dimana beliaumenyatakan tentang
perlunya pemisahan konsep pendidikan orang dewasa. Haltersebut dilakukan
melalui pemahamnan dan riset, dimana orang dewasa dalamproses pembelajaran
terintegrasi dalam satu kerangka kerja.
Sebuah
perjalanan panjang tentang lahirnya istilah andragogi dalampendidikan, namun
pemikiran-pemikiran yang lebih fokus baik dari segi konsepteori, filsafat
maupun pada tahapan implementasi (metodologi) seperti pada;proses pembelajaran,
tujuan pembelajaran, sasaran pembelajaran serta kaitanantara andragogi dengan
masalah ekonomi, sosial, budaya dan politik dimulaipada tahun 1950:
dimanaMalcolmKnowles menyusun ‘Informal AdultEducation” yang menyatakan
bahwa inti Pendidikan orang dewasa berbedadengan Pendidikan tradisional.
Disamping itu pula MalcolmKanowlesmengajukan tiga hal penting pada POD, yakni:
1) Mengubah visi peserta belajarkhususnya dalam program pendidikan orang
dewasa. 2) Mengajukan istilancontiuninglearning. 3) Peserta didik pada
nationaltraininglaboratories adalahorang-orang yang telah bekerja.
Begitu
pula pada tahun itu fokus andragogi dilahirkan oleh HeinrichHanselmanan
menyusun buku yang berjudul “Andragogi: Nature,
PossibilitiesandBoundariesofAdultEducation” yang intinya POD berhubungan
denganpengobatan (bukan medis) dan pendidikan kembali orang dewasa.Rogers
menyatakan bahwa pendidikan juga dihubungkan dengan perubahan
tingkah
laku, dimana hal ini sesuai dengan pembelajaran orang dewasa. Padatahun 1954:
TT TenHave memberikan kuliah Andragogi, dimana beliaumengenalkan tiga istilah,
yaitu: 1) andragogi yakni aktivitas secara institusionaldan profesional yang
terbimbing bertujuan untuk mengubah orang dewasa, 2)andragogik adalah latar
belakang sistem metodologi dan idiologi yang mengaturproses andragogi secara
aktual, 3) andragogi, adalah studi ilmiah tentangandragogi dan andragogik
kedua-duanya. KurtLewin menyatakan bahwa belajarterjadi sebagai akibat
perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan olehperubahan struktur
kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanyamotivasi internal serta
belajar yang efektif dilakukan melalui kelompok. Tahun1956: M. Ogrizovic
menguraikan tentang andragogi yang fenologika danberikutnya tahun 1957: Frans
Poggeler menyusun buku “introductiontoandragogi: basicissue in
adulteducation” dimana ia menyebutkan istilahandragogi untuk pendidikan
orang dewasa. Wertheimer, Koffka dan Kohlermengenalkan hukum dalam pendidikan
orang dewasa yaitu: 1) thelawofproximily, 2) thelawofsimilarityandfamiliarity,
3) thelawclosure.
0 komentar:
Posting Komentar